Langsung ke konten utama

Pengalaman Berpuasa di Perancis

Pengalaman Berpuasa di Perancis

                Perancis merupakah salah satu negara dengan mayoritas muslim terbanyak di Eropa. Ditambah dengan banyaknya imigran dari Maroco, Aljazair yang tinggal disana. Tapi bukan berarti gampang juga mencari masjid di Perancis. Namun, di wilayah tempatku tinggal, Lamorlaye namanya, tidak ada tempat ibadah untuk minoritas muslim sepertiku.
                Perancis dibagi menjadi beberapa wilayah. Ada bebeapa wilayah yang memang penduduknya rata-rata orang Afrika, orang Muslim dan Asia. Sedangkan aku, tinggal di desa kecil Hauts-De-France. menurut Ma Mere d’accueil ( Mama hostfamily) sih daerah orang-orang kaya yang tinggal sekitar rumah aku, karena emang kalau belanja disini luar biasa murahnya, dalam kalimat sarkasme. Apalagi kota sebelah, kota Chantilly, tempat dimana aku belajar Bahasa Perancis.
Tapi daerah rumah kamu banyak ngga sih yang muslim juga?
                Ada, tapi ngga banyak. Beberapa kali ketemu dijalan dan disupermaket depat rumah ada orang yang pakai kerudung. 
Tapi tetep yaa ngga kemesjid untuk shalat tarawih?
Gimana mau shalat tarawih ibu bapa, mesjidnya jauh banget cyiiinnn. 
Puasanya gimana Lur? Berapa jam?
                Waktu aku puasa di Perancis, kebutulan lagi musim panas, jadi siangnya lamaaa banget. Imsak sekitar jam setengah 4 pagi dan buka puasa jam 10malam. Bisa hitung berapa lama? Yupsss, lebih dari 14 jam saudara-saudara. Hahah makanya kenapa juga mungkin yang nanya kenapa ngga shalat tarawih ke masjid, karena shalat isya aja hamper jam setengah 12 malam. Dan aku baru bisa tidur lepas dari setengah 12 malam dan harus bangun lagi jam setengah 3 untuk sahur. Gitu aja terus selama satu bulan full. Jadi kalau kamu ngga sahur, udah deh mending mati aja. ;(
Makanannya halal ngga? Dapet beli dimana?
                Di Carrefour, biasanya ada dijual beberapa makanan halal dengan label halal seperti ayam slice, dan rak khusus bumbu-bumbu, permen halal juga ada tapi ngga banyak. Terus maaf aku ngga sempet fotoin. Karena tadinya ngga niat bakal nulis ini. Hehe terus aku juga kadang beli kebab halal di deket sekolahan aku yaa artinya, aku pun harus ke kota sebelah untuk dapet kebab halal. 
Lah? Daging sapi? Ayam? Engga ada yang halal?
                Tadi sudah aku sebutin cuman ada ayam slice doang sisanya ngga halal. Wkwk
Terus kalau mau beli yang halal dimana?
                Kalau mau beli yang halal itu harus naik mobil dan ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit. Kebayangkan jauhnya gimana untuk bisa makan daging aja. :’) Karena aku pada saat itu belum bisa nyetir mobil, dan ma mere d’accueil aku yang biasanya beli. Nyusahin emang Nurul yaa. Heheh padahal aku udah bilang ngga masalah loh aku cuman makan sayur, ikan sama buah-buahan tapi beliau bilang kalau aku juga butuh makan daging. Yaa Alhamdulillah aku dapat keluarga yang memenuhi hak aku untuk dapat makan makanan halal. Kadang aku diajak juga ke toko daging halal itu, biasanya kita beli ayam, daging cingcang, sapi, beberapa kilo yang cuman untuk 4-6 hari. Kalau lagi malas kesana, kita biasanya masak ikan atau apapun yang bisa dimakan, yang penting menurutku halal.
                Intinya adalah pengalaman puasaku di Perancis luar biasa. Sedihnya meningkat, karena ngga bisa merasakan gimana hidup menjadi seorang muslim normal yang tarawih berjamaah, engga denger suara adzan yang cuman bisa denger di hanpdhone doang. Tapi bersyukurnya juga meningkat, bersyukur puasa lebih lama dengan bisa berdoa lebih lama juga, bersyukur karena terlahir dan hidup dinegara yang mayoritas muslim, bisa merasakan euphoria bulan Ramadhan yang sesungguhnya. So pelajaran yang bisa diambil disini adalah, bersyukurlah selagi bisa, bisa tarawih, bisa kemesjid, bisa makan makanan halal yang layak dimana-mana, dan bisa berkumpul bersama keluarga. Engga ada yang lebih indah daripada itu. J

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Au Pair (Au Pair di Perancis)

                "Waaaa keren yaa Nurul di foto dekat menara eiffel."                 “Nurul di Perancis ngapain sih? Kuliah atau kerja?”                 “Ko updatenya sama anak kecil terus. Kamu baby sitter Lur?”                 “Berapa lama sih Lur di Perancis?”                 “Gimana ceritanya Lur bisa sampai sana?”               Lima jenis pertanyaan yang sering aku terima dari teman-teman di instagram maupun facebook dan aku ngga bisa jawab satu-satu karena aku pikir menceritakan satu hal yang sama pada banyak orang lewat chat cukup melelahkan yaa karena panjang sekali prosesnya. Hehe oleh sebab ...

Selamat Ulang Tahun

  Selamat Ulang Tahun . . . Sekitar 26 tahun yang lalu, lahir seorang anak laki-laki yang ternyata tumbuh tidak jauh dari tempat aku menetap. Aku tidak tahu bagaimana dia tumbuh, tapi tentu saja dia tumbuh dengan sangat baik berkat kedua orangtuanya. Dia telah melakukan perjalanan selama lebih dari seperempat abad yang tak mudah. Aku tahu kau mungkin lelah melakukan perjalanan panjang kemarin. Tersandung krikil kecil, melompati bebatuan, kadang kau bertemu tembok besar dan harus berputar arah lagi. Kembali mencari jalan lain, yang kau temui trek yang sama. Kau ingin pergi tapi kau sebenarnya hanya berputar-putar ditempat yang serupa. Kau lelah kemudian ingin pulang – bertemu denganku – mengajakku masuk kesebuah ruang. . . Lalu apa yang kutemui? Masih ada tamu didalam sana. Kulihat dia duduk manis dangan sangat nyaman sambil meneguk teh yang kau hidangkan . Aku bilang , « aku mau pergi ke tempat lain saja. » Kau jawab, «  Kalian berdua temanku . Dudukla...

Pencarian Keluarga Au Pair di Perancis

Picture 1 ( My Host Family )             Di BAB pencarian keluarga Au Pair di Perancis ini akan sangat panjang sekali dan mungkin akan sedikit membosankan. Tapi karena aku adalah tipikal orang yang detail jika enceritakan sesuatu, buat yang ngga suka baca jangan memaksakan. Hehe tapi kalau benar-benar kepo gimana aku bisa mendapatkan keluarga yang super duper baiknya ini, bacalah dan nikmati setiap prosesnya yaa sahabat muslimah.                           15 Mei 2017. Setelah delapan kali menerima pesan penolakkan dari familly d’accueil/host familly (keluarga Au Pair). Akhirnya aku menerima pesan positif dari salah satu keluarga Au pair di Perancis, keluarga Le Gall. Mereka mengirimkan pesan bahwa mereka menyukai profilku dan menanyakan apakah aku bisa pergi bulan September? Dengan penuh keyakinan, dan perasaan yang luar biasa gembirnya, aku katakan,” Yaaa, aku bisa.” ...