Langsung ke konten utama

Perjalanan Keliling Eropa di Mulai : Strasbourg



 Perjalanan keliling Eropa di Mulai ; Strasbourg


         


Picture 1 : Strasbourg


          Jumat, 22 Februari 2019. Setelah pertemuan terakhir dengan Ismail (salah satu teman dekatku di Perancis), dia mengantarkanku ke Bercy (salah satu daerah di Paris, dan tempat dimana bus-bus untuk berpergian untuk ke luar Paris atau negara-negara tetangga). Aku berencana memulai liburanku untuk pergi ke Strasbourg. Mengapa aku memilih Strasbourg? Aku mengetahui kota ini di salah satu mata kuliah Kebudayaan Perancis dan aku merasa tertarik, mengetahui sedikit budayanya baik itu makanan dan tempat wisatanya. Alasan lain, dulu aku menemukan keluarga di Strasbourg sebelum pada akhirnya aku menemukan keluarga Poulad. Tingkat penasaran semakin besar setelah melihat bagaimana bentuk bangunan setiap rumahnya. Namun yang paling utama adalah, aku ingin melihat Universitas Strasbourg. Yaa aku mempunyai mimpi lain yaitu ingin melanjutkan master di Universitas tersebut. Aku pikir, jika aku tidak bisa melanjutkan pendidikanku di sana, setidaknya aku sudah pernah melihat. Cukup bagiku, tapi boong. Ngga cukup, pengen S2 disana. Hehe maksa.

           Bus dengan rute Paris – Strasbourg – Zurich, datang terlambat. Bus mulai jalan lewat pukul 12 malam. Pukul 05.20, aku tiba di Stasiun Strasbourg. Aku pikir bahwa aku akan turun di stasiun besar seperti di Gare du Nord di Paris, stasiun besar seperti itu biasanya ada tempat untuk charging HP, dan kursi untuk selonjoran. Tapi ternyata diluar ekspetasi, ngga ada apa-apa, hanya seperti stasiun dan tempat menunggu bis pada umunya dengan suhu 4 derajat, tidak ada wifi dan aku hanya menggunakan pull serta blazer hitam, tanpa baju hangat. Sumpah, dingin banget. Aku bisa mati kedinginan kalau nunggu sampai matahari terbit jam 8 pagi. Masih sangat gelap dan aku bener-bener engga tau mau kemana. Sama kaya hubungan aku dan dia ngga tau mau dibawa kemana. Yhaaa. . .
           
        Akhirnya memutuskan untuk jalan kaki nyari McD sambil narik-narik koper.  Kan bego yaa, McD jam segitu mana ada yang buka. Kalau di Perancis itu ngga ada McD yang 24jam sama kaya Indo. Jangan berharap deh bisa nemu warung kopi atau tempat nongrong 24jam di Perancis. Lalu, aku liat tram (semacam MRT), so ngide langsung beli tiket dan naik tram tersebut, ngga tau deh tujuan tram ini mau kemana. Di tujuan akhir, seseorang dengan jas dan kurasa dilapisi pakaian hangat turun dan memastika setiap gerbong sudah tidak ada penumpang, kutebak bahwa dia masinis tram.

           “Nona, ini sudah sampai ditujuan akhir.” 
            Dengan muka polosku seperti gadis desa, aku hanya menjawab, “Oh yaa?”. 
            Kulihat tatap matanya memandangku heran, “Emang anda mau kemana?”. 
        Aku  nyengir, “Aku juga ngga tau mau kemana. Makasih yaa.” akhiriku sambil tersenyum manis. Menurutku.

          Dia membalas dengan senyum juga, ku raba apa yang dia pikiran, dia  bilang “Ini cewek gila kali yaa.” Aku turun, kemudian menyebrang dan menaiki tram lagi untuk kearah sebaliknya. Masih ngga tau mau kemana, yang penting anget aja gitu diem di tram.

           Setelah lebih dari sejam main tram-traman, ku putuskan turun jam 8 pagi, udah ngga terlalu gelap. Terus melangkah dan berjalan aja gimana kaki melangkah, masih bingung menentukan tujuan. Bertemulah dengan si toko roti. Beli roti dan dan kopi sambil ikut ngecharger HP dan untungnya dapat wifi juga.

            Satu jam di toko roti, nunggu baterai full, terus matahari juga udah mulai keliatan, barulah punya tujuan mau ke “Cathredale de Strasbourg”, kata mbak yang jaga tokonya ngga jauh dari situ, gampang buat nemu. Terus pas mau pergi si mbak yang ternyata keturunan Turki dan muslim ini memberikan aku roti khas Strasbourg. Baik banget. Semoga lain kali aku bisa balik lagi ke Strasbourg dan ketemu si mbaknya buat ngasih sesuatu. Aamiin.

Sepanjang jalan, terkesima sama bangunan-bangunan Strasbourg. Tau farmhouse nya Bandung ngga? Nah kurang lebih kaya gitu tapi ini versi aslinya, lebih keren banget dan yaa nyaman aja gitu. Terus ketemu lah sama Catherdale de Strasbourg ini. Megah banget, keren. Cuman sayang banget minta tolong orang fotoin ngga ada foto yang bagus. Huhuhu nasib traveling sendiri yaa gini. Tapi karena aku sekarang bukan orang yang terlalu gila foto yang setiap  saat harus dapet foto bagus ditempat baru, aku ngga begitu terlalu peduli ngga ada foto bagus disana, yang jelas aku udah liat catheradale nya kaya gimana, terus bisa menikmati dan bersyukur, itu cukup bagi aku. Lalu melanjutkan kembali perjalanan untuk mencari La petite France.

Cathredale de Strasbourg

Cathredale de Strasbourg

            La petite France menjadi situs warisan dunia sejak tahun 1988. Sepanjang jalan mencari la petite France, aku bener-bener suka sama setiap gang-gang di Strasbourg, ngga kaya gang-gang deket rumah aku. Hehe sebenarnya ngga layak dibandingkan yaa. Aku cuman becanda. Heheh Cuman sayangnya, jalannya banyak bebatuan gitu dan aku sambil bawa koper, percayalah, ini perjalanan tidak menyenangkan, ditambah lagi pakai boot yang hampir 10cm itu. Kebayangkan rempongnya Nurul seperti apa?
La Petite France

            Alhamdulillah sampailah aku di La petite France. Seperti farmhouse versi asli internasional, aku seneng banget sama suasananya. Ditambah lagi, bagusnya kota ini adalah, setiap kamu langkah dari titik satu ke titik lainnya, notif dari Instagram tiba-tiba hadir tanpa diundang, kaya dia tiba-tiba datang terus pergi. Yeuuuuuu. Begitulah wifi di Strasbourg. Kamu bakal nemu banyak free wifi disini. Udah jalan beberapa lama, nemu lah taman. Sama seperti kebanyakan taman lainnya, aku duduk dan mulai ngevlog ala-ala yang sampai sekarang aku ngga PD buat upload videonya. Tapi mudah-mudahan aku segrea menemukan aplikasi edit video yang bagus agar aku bisa upload di youtube. Tapi janji yaa kalau aku upload jangan banyak komentarin melebernya si pipi! Janji? 

          Setelah itu, aku melanjutkan perjalanan hingga baterai HP habis dan masuk ke sebuah cafe didaerah la petite France, café de fou. Pesen kopi doang, dan ngga enak lagi, mayan mahal juga dengan harga 5euro atau 100rb tapi yaa standar untuk ukuran Eropa. Seperti biasa menghabiskan waktu satu jam untuk mengisi daya hingga 100% dan mengedit beberapa video yang masih ada.

            Kulanjutkan perjalanan sambil tak henti bersyukur. Rasa lelah yang menghantam kaki ini ini karena boot ku tahan, Yaa benar, sebelum menemukan universitas yang aku impikan, aku ngga akan mau berhenti gitu aja. Ada rasa yang tiba-tiba menyususp ketika kutemukan Fakultas Biologi universite de Strasbourg. Sayangnya, ketika ku ambil gambar, backlight, jadi kuambil video. Pinggir jalan, sambil memandangi fakultas itu sesaat, masih membuat ilustrasi didalam pikiranku, berharap Tuhan mengiyakan lagi inginku yang satu itu untuk melanjutkan pendidikan. Namun aku sadar batasanku, aku belum menyelesaikan sesuatu yang sudah aku mulai.

            Tujuan akhir perjalanan ini adalah mesjid besar di Strasbourg. Sebelum ke tujuan akhir, kulangkahkan kakiku pada posisi awal, kembali menuju gare de Strasbourg. Nampaknya karena sekarang sudah menunjukkan pukul tiga sore, suasana disana sudah mulai ramai, kuperhatikan ada beberapa korsel dan mall. Perutku mulai keroncongan, jadi kuputuskan untuk masuk kedalam mall dan makan di McD, membeli kentang dan frappe vanilla kesukaanku serta seperti biasa menambah daya handphoneku. Membasuh wajahku yang tidak kubasuh dari awal, menjijikan memang namun karena saat itu aku memang sedang tidak melakukan ibadah.

              Ketika akan melanjutkan perjalanku. Perutku berkontraksi, kembung, yaa penyakit yang serang menimpaku adalah masuk angin. Sudah kuprediksi dalam keadaan seperti ini aku sudah tidak sanggup berjalan lagi. Jadi kuputuskan untuk menghentikan mencari mesjid karena jaraknya yang cukup jauh jika ditempuh jalan kaki. Perjalanan ini berakhir diisni dan akan ku lanjutkan perjalanan menuju SWISS.

              Pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan keliling Eropa ini adalah :
1. Jangan lupa membawa powerbank, penting banget kalau dirasa baterai Hpmu tidak mampu bertahan lama. 
2. Perhatikan meteo, berapa cuacanya dan pakailah pakaian hangat!
3. Bawa obat pribadimu!
4. Paling utama adalah browser keadaan kota itu secara jelas tentang dimana kamu turun dan bagaimaan lokasi ketika kamu turun, serta transportasi!

            Kak, habis berapa jalan-jalan disana? Jelas kamu ngga akan percaya jika aku mengatakan ini. Semuanya tidak lebih dari 30euro atau Rp.500.000. Nanti diakhir perjalanan akan aku berikan trik bagaimana cara mendapatkan tiket murah! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Au Pair (Au Pair di Perancis)

                "Waaaa keren yaa Nurul di foto dekat menara eiffel."                 “Nurul di Perancis ngapain sih? Kuliah atau kerja?”                 “Ko updatenya sama anak kecil terus. Kamu baby sitter Lur?”                 “Berapa lama sih Lur di Perancis?”                 “Gimana ceritanya Lur bisa sampai sana?”               Lima jenis pertanyaan yang sering aku terima dari teman-teman di instagram maupun facebook dan aku ngga bisa jawab satu-satu karena aku pikir menceritakan satu hal yang sama pada banyak orang lewat chat cukup melelahkan yaa karena panjang sekali prosesnya. Hehe oleh sebab ...

Selamat Ulang Tahun

  Selamat Ulang Tahun . . . Sekitar 26 tahun yang lalu, lahir seorang anak laki-laki yang ternyata tumbuh tidak jauh dari tempat aku menetap. Aku tidak tahu bagaimana dia tumbuh, tapi tentu saja dia tumbuh dengan sangat baik berkat kedua orangtuanya. Dia telah melakukan perjalanan selama lebih dari seperempat abad yang tak mudah. Aku tahu kau mungkin lelah melakukan perjalanan panjang kemarin. Tersandung krikil kecil, melompati bebatuan, kadang kau bertemu tembok besar dan harus berputar arah lagi. Kembali mencari jalan lain, yang kau temui trek yang sama. Kau ingin pergi tapi kau sebenarnya hanya berputar-putar ditempat yang serupa. Kau lelah kemudian ingin pulang – bertemu denganku – mengajakku masuk kesebuah ruang. . . Lalu apa yang kutemui? Masih ada tamu didalam sana. Kulihat dia duduk manis dangan sangat nyaman sambil meneguk teh yang kau hidangkan . Aku bilang , « aku mau pergi ke tempat lain saja. » Kau jawab, «  Kalian berdua temanku . Dudukla...

Pencarian Keluarga Au Pair di Perancis

Picture 1 ( My Host Family )             Di BAB pencarian keluarga Au Pair di Perancis ini akan sangat panjang sekali dan mungkin akan sedikit membosankan. Tapi karena aku adalah tipikal orang yang detail jika enceritakan sesuatu, buat yang ngga suka baca jangan memaksakan. Hehe tapi kalau benar-benar kepo gimana aku bisa mendapatkan keluarga yang super duper baiknya ini, bacalah dan nikmati setiap prosesnya yaa sahabat muslimah.                           15 Mei 2017. Setelah delapan kali menerima pesan penolakkan dari familly d’accueil/host familly (keluarga Au Pair). Akhirnya aku menerima pesan positif dari salah satu keluarga Au pair di Perancis, keluarga Le Gall. Mereka mengirimkan pesan bahwa mereka menyukai profilku dan menanyakan apakah aku bisa pergi bulan September? Dengan penuh keyakinan, dan perasaan yang luar biasa gembirnya, aku katakan,” Yaaa, aku bisa.” ...